Penulis:
Kathleen-Jonathan Kuntaraf
“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.”
Kasih karunia Allah yang agung dapat terlihat dari pemberian Firman Tuhan kepada manusia, untuk kebaikan manusia. Hukum Tuhan yang sempurna dapat menyegarkan jiwa kita, dan memberikan hikmat kepada semua manusia serta kekuatan untuk tetap teguh selamanya.
Hal yang menarik ialah bahwa firman Tuhan itu dapat mendahului ilmu pengetahuan manusia. Kita sadari bahwa pengetahuan manusia makin hari makin bertambah, hanya yang sering kita lupakan bahwa sebenarnya Tuhan sajalah merupakan sumber pengetahuan. Dengan demikian kita melihat pengetahuan Tuhan mendahului jaman.
Kita ambil contoh saja tentang bentuk dunia ini. Alkitab sudah mengatakan bumi ini bulat sebagaimana tertulis dalam Yesaya 40:22, “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi” Ini ditulis oleh Yesaya sekitar 700 Sebelum Masehi. Namun untuk jangka waktu yang lama dunia tetap dikatakan sebagai bumi yang datar. Baru pada tahun 1492, saat Columbus menemukan benua Amerika, baru diakui bahwa bumi ini bulat. Sungguh Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan bukan?
Kita ambil contoh yang lain, firman Allah yang tertulis dalam Amsal 17:22 bahwa, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Apakah ini benar?
Pengalaman Norman Cousin membuktikan kebenarannya. Ia menderita penyakit kolagen yakni suatu peradangan jaringan ikat. Norman merasa sukar untuk menggerakkan jari-jari tangannya sebab perasaan yang nyeri. Ia juga sulit untuk bergerak di tempat tidurnya. Benjolan benjolan menutupi tubuhnya dan rahangnya seolah-olah terkunci.
Kemudian jaringan yang menghubungkan tulang belakangnya menjadi tidak terintegrasi. Dokter dari Howard Rusk Rehabilitation Clinic, New York memeriksanya dan membuat konfirmasi bahwa Norma menderita collagen disease dan ankylosing spondilytis.
Statistik menunjukkan hanya 1 dari 500 pasien yang menderita penyakit ini akan sembuh dan biasanya penderita akan meninggal dalam waktu 4 sampai dengan 20 tahun. Nah, pada waktu itu dokter hanya bisa memberikan obat tradisionil untuk menghilangkan rasa sakitnya. Ia menelan sampai 26 tablet aspirin dan 12 tablet phenyllbutazone tablet setiap hari. Obat-obatan tersebut memberikan berbagai efek sampingan kepadanya, hingga badannya jadi bengkak-bengkak. Ia merasa seperti kulitnya digigit oleh jutaan semut merah.
Dalam keadaan menderita itu, Norman mengatakan kepada dokternya “Saya sudah capek dengan semua pengobatan ini. Saya ingin menghentikan semua obat2 ini dan coba membuat diri saya gembira.” Lalu ia minta agar ia diperbolehkan untuk menonton film yang lucu-lucu seperti Candid Camera. Ia dapatkan setiap 10 menit ia tertawa terbahak-bahak akibatnya ia bisa tidur selama 2 jam tanpa merasa nyeri.
Pemeriksaan laju endapan darahnya, yakni suatu pemeriksaan laboratorium yang menunjukan beratnya infeksi dari penderita, turun dari 112 menjadi 15 mm/jam. Pendek cerita Norma Cousin sembuh sampai bisa bekerja di Saturday Review, main tenis, main golf, menunggang kuda, dan dapat main piano klasik seperti Fugue in D minor.
Penelitian di University of California Los Angeles menunjukkan bahwa kegembiraan menghasilkan beta endorphin yang lebih mampu dari morfin untuk menghilangkan rasa sakit. Juga di dapatkan bahwa 1 pico gram endorphin meningkatkan aktifitas sel Natural Killer melawan kanker sebesar 42%. Firman Allah yang mengatakan hati yang gembira adalah obat yang manjur, sungguh benar, bukan?
Kita akan dapat lebih yakin akan kebenaran Alkitab, bukan hanya oleh sebab firman Tuhan telah mendahului pengetahuan, tetapi oleh sebab Firman Tuhan sendiri adalah sumber sukacita dan kebahagiaan bagi kehidupan kita.
Jadi bila Anda ingin berbahagia, silahkan baca dan renungkan firman Tuhan setiap hari, serta berdoa kepada-Nya agar Ia dapat memberikan kuasa kepada Anda untuk menuruti-Nya.