Penulis:
Kathleen-Jonathan Kuntaraf
Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”
Pernyataan Tomas menunjukkan bahwa Tomas mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Allahnya. Kita melihat juga bahwa para rasul menyembahnya, “Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya…” (Matius 28 : 17). Kita mengetahui bahwa hanya Tuhan atau Allah yang patut untuk di sembah.
Bahkan Paulus juga mengatakan, “Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2 : 10, 11). Beberapa doa berkat dari para rasul menunjukkan kepada Kristus, “Bagi-Nya lah kemuliaan sampai selama-lamanya” (2 Timotius 4 : 18, Ibrani 13 : 21, 2 Petrus 3 : 18).
Satu hal yang penting untuk diketahui ialah bahwa sifat Ilahi-Nya merupakan suatu kebutuhan. Kristus yang mendamaikan umat manusia dengan Allah, dan orang-orang membutuhkan pernyataan sempurna karakter Allah untuk mengembangkan hubungan pribadi dengan-Nya. Dalam hal ini, Kristus memenuhi kebutuhan ini dengan menampilkan kemuliaan Allah (Yohanes 1 : 14).
Lebih lanjut kita baca dalam Yohanes 1 : 18, bahwa “tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”
Bahkan Yesus bersaksi yang tertulis dalam Yohanes 14 : 9, bahwa “….Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.”
Kristus bergantung dengan sepenuh-Nya kepada Allah Bapa (Yohanes 5 : 30). Kristus menggunakan kuasa Ilahi untuk mengungkapkan kasih Allah. Dengan kuasa Ilahi, Dia menyatakan diri-Nya sebagai Juruselamat yang penuh kasih yang diutus oleh Bapa untuk menyembuhkan, memulihkan dan mengampuni dosa (Lukas 6 : 19, Yohanes 2 : 11; 5 : 1-15, 36; 11 : 41-45).
Namun, tidak pernah Yesus melakukan mukjizat untuk menghindarkan diri-Nya dari kesulitan dan penderitaan pribadi yang akan dialami orang lain jika ditempatkan dalam keadaan yang serupa. Dia tidak pernah menggunakan keilahian-Nya untuk kepentingan diri-Nya sendiri. Yesus Kristus adalah “satu dalam sifat, dalam karakter, dan dalam tujuan dengan Allah Bapa.” Dia benar-benar adalah Tuhan.
Kita bersyukur sebab kita mempunyai Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Dia adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi yang patut kita sembah.
Mengenal Dia dan menyembah-Nya akan mengubah kita untuk lebih bergantung kepada-Nya setiap hari, dan kita akan makin bertumbuh dalam iman percaya.